Sabtu, 09 November 2013

galau (lagi)??

Saya agak serius nih dalam edisi corat-coret kali ini, topik yang saya angkat kali ini adalah tentang fenomena yang sedang marak terjadi dalam dunia persilatan. Apa itu? Okeh, kaga usah lama-lama, yuk capcuus..



Ge-a-ga-el-a-la-u, GA-LAU, ternyata bukti kalian lulus SD ga Cuma dari ijasah aja, bisa mengeja dengan benar juga menjadi salah satu bukti. Haha.



Bertebarannya satu kata ini di dunia perfesbukan, pertwitteran, dan per-peran yang lain membuat saya tertarik untuk menselikidiki fenomena yang satu ini. Ada apa gerangan sehingga sosok tersebut begitu menghebohkan dunia. Penyakit bernama lengkap galau bin gundah gulana ini bisa menjangkiti siapa saja tak pandang bulu, mulai dari ustad, mahasiswa, ilmuwan, pengusaha, tukang becak, kernet bis, sampai bakul cimol... semua bisa galau... jenis galaunya pun macem-macem, ada yang galau pelajaran di sekolah, ada yang skripsinya kaga selese-selese, ada yang bingung nyangoni jajan anak, ada yg galau tanggal tua belum dapet kiriman buat bayar kos, mukafaah belum turun2 dan yang paling sering muncul dipermukaan tuh galau karena cinta. Aiiiizzz apalah galau akibat makhluk satu iniii.. -__-“.



Saya pernah baca status orang lagi kena galau karena dia ditolak sama satu cewek dua kali. Jleb banget gak sih, baru kali itu dia merasakan kayak gitu. #padahal yang lain nolaknya sampe tujuh kali kaya lari2 kecil dari sofa ke marwah, hoho.



Ada lagi yang galau karena ngejar-ngejar cewek tapi gak pernah ditanggepi, ibarat kata keprok-keprok tapi mung tangan siji, muni ora kesel iya. Telpon gak pernah diangkat, esemes jarang dibales. Pas ditanya kenapa ga dibales, aja ada alasannya, suatu waktu bilang ga ada pulsa, pulsanya ada hapenya eror, hapenya bener jempolnya bengkak, jempolnya sembuh “sori nomermu ilang”. Baygon saja lah...wkwkwk



Gak cuma itu, galau islami versi aktivis karbitan alias belum mateng tp dipaksa mateng pun bertebaran di beranda. Pernah ada status gini “andai saja aku ada disampingmu, akan ku kecup keningmu dan ucapkan selamat malam sayang, walaupun jarak memisahkan kita, tapi pasti hati ini selalu dekat. Tak lupa aku selalu berdoa, ‘Ya Allooh.. sampaikanlah salamku untuknya, perkenankanlah cinta kami,aku ingin dia yang tertulis dalam lauhul mahfudz-Mu sebagai istriku yang sholihah, sebagai ibu yang mendidik anank-anakku, karena hanya dia yang ku mau ’bersama ..bla bla bla..”   Halah PREKETEK, ngko nek bar padu ya lali tau ngomong apa. Malah ada yang pernah posting, “Ya Alloh, kalau benar dia jodoh yg Engkau tuliskan untukku makadekatkanlah, kalau dia bukan yang tertulis untukku, plis ya Alloh, tolong lihat lagi, dan gantilah tulisannya menjadi namanya.” Ckckck geleng2.



Atau apalah bentuk galau model begitu yg agak mirip, atau lebih terjaga tapi tetep dalam  rangka galau masalah gituan. Gini deh sob, ni maap-maap kate ye, kalau kata saya si, kaga perlu lah kita merasa galau seperti itu dalam masalah ini. Entah dalam hati dan Cuma kita yang tau apa yang kita rasakan, apalagi dipublish biar semua orang atau minimal “dia” tau apa yang sedang kita rasakan. Kalo dipikir-pikir sob ya, kurang percaya apa si kita sama Alloh, kurang yakin apa sih kita sama takdir dan ketentuan Alloh? Apa kita lupa rukun iman terakhir yang anak2 PAUD juga udah pada hapal? Apa pura-pura lupa? Atau tidak lupa tapi tidak yakin seratus persen? Bukankah pula kita tahu bahwa Alloh akan memberikan yang terbaik buat setiap hamba-Nya? Bukankah kita juga sering mendengar atau bahkan sering mengucapkan lafadz ini :



وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

boleh Jadi kamu membencisesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukaisesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidakmengetahui.



Ya, memang ayat asbabun nuzul ayat ini sama sekali tidak berkaitan dengan yang namanya galau karena cewek atau cowok, tapi kita kembali kepada sebuah kaidah bahwa “al hukmu bi’umuumil lafdzi, laa bikhushuushis sababi” (hukum itu sesuai keumuman lafadznya bukan kekhususan sebabnya). Jadi,, ayo muhasabah lagi, perbaiki iman dan ilmu lagi. Jangan pernah merasa selamat atau terhindar dari hal-hal seperti ini kita selamat dari hal ini, kalau saat ini kita masih selamat dari hal2 ini, belum tentu esok kita masih selamat. harus senantiasa jaga hati. syetan lebih suka pada orang yang adem ayem tanpa mau muhasabah lho...



Yang sudah berlalu biarlah berlalu, tatap masa depan, jangan tatap mata saya ntar kaya bang rompi, bulatkan tekad untuk menyongsong takdir-Nya yg indah dan penuh kejutan dengan hanya menaruh asa kepada-Nya bukan kepada makhluk-Nya. Dengan begitu kita akan lebih siap dan lebih ikhlas kalau dia bukan jodoh kita, dan juga akan sangat siap dan ikhlas jika memang dirinya lah yang termaktub sebagai jodoh kita, akan menjadi sebuah kejutan yang sangat indah bukaaan? #bukaan...woooh.dezigh. tapi sekali lagi jika kita telah mengubah haluan ke arah yg lebih disyari’atkan. Karena dengan mengawali dari (proses) yang baik, kita akan mendapatkan (hasil) yang baik pula.



هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ

Tidak ada Balasan kebaikankecuali kebaikan (pula).



Ada lagi, sohib-sohib juga pernah denger kan pepatah yang bunyinya “Takkan lari Nunung dikejar” #gunung wooyyy bukan nunung!!!. Aizzhh whatever lah mau gunung kek, mau andre kek, mau sule kek, intinya itu lah. Kalau pepatah barusan kayaknya kaga usah dijelasinanta-antuma-antum udah pada tau deh maksud dan tujuannya kemana, asal pikirannya ngga kongslet aja,,wkwkwk



ada yang masih ingat status saya beberapa hari yang lalu yang menceritakan betapa cetar membahenolnya anak2 jaman sekarang? #yang mana?# itu lah yang tentang murid privat saya klesam klesem mau mengajukan pertanyaan tapi malu-malu kaya kupu2 yang baru mlethek dari kepompong, masih gak inget juga? Diiih, nih saya cuplikan pertandingannya, eh maksudnya kejadiannya,

#mas, mau tanya, tapi malu.. hihi

@tanya apa si? Tanya aja..

#mas, belum punya pacar ya? Pasti masih jomblo..? hehe

(arrrggghh,,pertanyaan paling jleb dan menohok yang pernah terlontar pada saya, bukan masalah isi pertanyaannya, tapi mengapa harus keluar dari mulut anak kelas 4 SD? Apa mereka terpengaruh sama cerita2nya naruto? Saya rasa ga terlalu. Atau saking besarnya pengaruh coboy junior pada anak2 usia mereka? Ya, mungkin ini. Sekilas kemudian saya berpikir, kenapa dia bisa nebak seperti itu ya? Mungkin dia merasa agak aneh, kenapa tiap malam masih sempet ngajar, tak terkecuali malam minggu, malam keramat bagi para jomblo. Atau bisa jadi merasa aneh, ga pernah liat saya jalan ama cewek, ngobrol pun enggak, padahal kita tetanggaan, ngalor ngidul pun keliatan. sesuatu yang mengganjal di hatinya. hal yang jarang dilihat pada manusia seusia saya, tidak seperti sodara dan tetangganya yang lain. Atau mungkin juga dia berpikir, kenapa manusia sekece dan sekeren saya belum “dikaruniai” seorang pacal, padahal kalau mau, cewek macam Nabilah JKT48 saja klepek2 sama saya *huweeeksoooorr. Apapun alesannya minumnya teh botol s*s**, halah, apapun alesannya, saya harus menjawab pertanyaannya dengan bijak, saya jawab aja: )

@ saya ga mau pacaran ah, ribet, mesti beli ini, beli itu, anter sini,anter situ, selesai masalah satu muncul masalah lain, pusing ini, pusing itu,abis pulsa abis bensin abis duit, belum tentu ntar dia yang jadi istri saya,mending kalau udah siap langsung nikah aja, pacarannya kalau udah nikah, kan enak tuh,, iya nggak? Iya dong? (akhirnya dia pun mengangguk mantap). Oiya satu lagi, saya itu bukan jomblo, tapi single!

# lhah, emang apa bedanya single sama jomblo?

@ beda dong, single itu prinsip. Jomblo itu nasib. Hahaha. (akhirnnya saya pun mengibarkan bendera kemenangan. Ahahai)



Dari cerita saya itu, sebenarnya saya ingin menyampaikan –lebih tepatnya mengingatkan- sebuah pesan, bahwa tidak melulu dalam menjawab pertanyaan itu harus pake dalil ini itu, buka ini buka itu, tapi jawablah pertanyaan dengan jawaban yang bisa mereka terima dengan akal mereka. Ingat juga kan Nabi kita (SAW) pernah berpesan:



أُمِرْنَا أَنْ نُكَلِّمَ النَاسَ عَلَى قَدْرِ عُقُوْلِهِمْ

“Kita diperintahkanuntuk berbicara kepada manusia sesuai dengan kadar akal mereka”



apalagi ini masih anak2, jawab pake dalil Al quran, hadits, ijma, qiyas, mau dihabisin semua tanpa ada yang tersisa juga akal mereka ga akan sampai. Oiya, saya juga ingin menyampaikan pesan terkhusus bagi yang mempunyai anak, adik, murid, ponakan, tetangga yang masih unyu2 usia mereka, tumbuhkan pada mereka sikap kritis, tanamkan pada mereka peribahasa indah nan penuh faedah, "MA'LU BERTANYA, MA' GUE YANG JAWAB" ahaha intinya yang mirip iru lah. pancing juga rasa keingintahuan mereka dgn pertanyaan2, atau apa saja yang bisa menjadikan otak mereka berkembang, karena kan otak mereka lagi on-on nya tuh, kalau boleh saya ibaratkan lagi anget-angete kaya ee ayam, wkwkwk



itu sekilas tentang galau karena cewek atau cowok. Dan masih banyak model galau seperti yang saya sebutkan diatas. Ada yang galau karena di dalam rumah isinya Cuma paduuuuuu thok. Hilang satu tumbuh seribu, (masalahnya). Kenapa mesti dibikin pusing sih? Kalau semua anggota keluarga diajari untuk ikhlas, saling pengertian satu sama lain, tohjuga rasa galau seperti itu ga akan ada,*habisnya. Yang penting setiap anggota keluarga harus menghafal peribahasa berikut, kalau perlu ditempel di tiap ruangan. “Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Kalau sama-sama berat mending dipaketin aja.” :-p



ada yang galau skripsinya ga selese2? Woles aja sob, semua itu pasti ada ujungnya. Ga usah terlalu dibikin pusing, ndak putih kabeh ngko rambute. “Badai pasti berlalu. Anjing menggonggong Maling kulkas berlalu.” Ntar juga bakal selese. #sing penting digarap, aja kur di penthelengi thok. :D



atau ada yang galau karena siklus bulanan alias galau tanggal tua? Dompet tipis, ATM limit, kos belum bayar, minyak goreng abis, beras sekarat, persediaan mie instan tak tercium bekasnya,mukafaah (gaji) belum turun, kiriman ortu juga belum ada kabar. arrrrrrrggghhhh.. apa yang harus dilakukaaaaaan?

Kenapa mesti galau sih, usaha dong... lakukan apa saja perbuatan halal yang dapat membebaskan dirimu dari jerat galau rutinitas ini. Yang penting satu yang saya minta, tolong, mohon dengan sangat, jangan pernah pasang di fb/twitter/lainnya status seperti berikut atau yang masih saudara dengannya,

“ Ya Alloh,Engkau Maha Tahu keadaan hamba-Mu, ini sudah tanggal tua, sedangkan ‘rutinitas’ itu mulai datang lagi, oleh karenanya aku mohon lapangkanlah rizkiku, yaAlloooh... T.T “

Karena saya yakin seyakin-yakinnya, itu bukan solusi yang tepat untuk keluar darinya. Itu tidak menyelesaikan masalah apapun kecuali hanya sedikiiiiiiittt. Dan yang terpenting, JANGAN HARAP ALLOH AKAN NGE-LIKE STATUSMU APALAGI NGASIH KOMENTAR, KARENA ALLOH GA PUNYA FESBUK. Jadi, kalau mau minta langsung berdoa aja deh, ga usah pake wasilah fesbuk. Atau minimal usaha telpon/sms ortu, sapa tau dpt rejeki kiriman. Atau bisa juga kalau kamu benci sama siklus bulanan ini, ganti aja tanggal-tanggal tua di kalender kamu jadi tanggal muda semua. Hehe



Ada lagi galau model baru, yaitu galau latah. Udah galau,latah pula. Ra penak banget dirungokna. Ya, galau jenis ini adalah galau korban mode. Penginnya ngikutin terus segala perkembangan jaman. Ada model hp baru pengin beli. Ada model sepatu baru, tas baru, baju baru, semuaaaanya pengin beli. Bahanya, galau jenis ini sangat rawan dan bisa menjangkiti siapa saja. Kita lebih memilih produk yang lagi ngetrand daripada yang kurang mempunyai nama. Padahal kita juga tahu, kalau kita dianjurkan untuk mencintai produk dalam negeri,terlebih itu produknya orang muslim. Gimana enggak? Coba saja ya, kalau kamu disuruh milih antara dikasih tablet gratis sama dikasih hape esia hiadayah,  sudah pasti pilihanmu jelas tertuju pada tablet nan kinyis2 itu. Itu kamu, kalau saya? Beda dong.. saya lebih memilih hape esia hidayah.................. yang saya tolak. Hahaha. Dowae. Yang penting sob, dalam rangka mengikuti perkembangan jaman itu, kita harus selalu menyertakan iman dalam diri kita. Jaman berkembang, iman pun harus ikut berubah, bertambah tentunya. Kayak judul buku aja, “Jaman boleh berubah, iman terus bertambah”. :D



Udah semua? Kalo begitu kita langsung ke pokok materinya. Jadi gini sob, intinya,, segalau apapun kamu dalam menjalani kehidupan dunia yang kaya eek ayam ini, pesan saya, jangan pernah kamu menjadikan dugem dan narkoba sebagai pelarian. Karena apa? NARKOBA MAHAAALLL      .... iya mahal, nih ya,itung2 aja, satu hape esia hidayah, eh maksud saya satu tablet ekstasi udah300ribuan, nah kalo kumatnya tiap hari? Pegel boyoke lah mikir tuku pil’e. Emang apa efek positif yang ditimbulkan narkoba? Bisa buat kita jadi tambah pede? Itu Cuma asumsinya orang bodoh yang ga pernah ketemu saya. Lihat aja saya, wajah biasa aja, keren juga kaga, tapi pede2 aja tuh. nabilah  JKT48 juga kesengsem.#kesengsemnangisorwitsalak.wkwkwk. jelas ga ada manfaatnya narkoba itu, daripadabuat beli narkoba mending buat beli beras, sama tektekbengek kebutuhanmu kala siklus bulanan datang. Atau bisa juga buat bayar kontrakan kamu biar listriknya tetep nyala, dan kamu pun tak pernah bilang “auk ah, gelap!” wkwkwk



intine mbuh apa ora ngerti,,wkwk



Wis disit lah, kesel. Terima saran kritik, ga menerima sumbangan, oke! Kalo mau minta sumbangan ijin RT RW dulu..:D

Jumat, 08 November 2013

apakah islam juga melarang kita untuk jatuh cinta?

Kawan.. perlu dicatat kalo Islam melarang pacaran bukan berarti memasung rasa cinta kepada lawan jenis. Justeru Islam memuliakan rasa cinta itu jika penyalurannya tepat pada sasaran. Sebab Allah menciptakan rasa itu pada diri manusia dalam rangka melestarikan jenisnya dengan kejelasan nasab alias garis keturunan. Karena itu hanya satu penyaluran yang diridhoi Allah, dicontohkan Rasulullah, dan pastinya tepat pada sasaran. Yaitu melalui pernikahan. Rasulullah saw bersabda: "Wahai sekalian pemuda, barang siapa yang sudah mempunyai bekal untuk menikah, menikahlah. Karena sesungguhnya pernikahan itu dapat memejamkan mata dan memelihara kemaluan. Dan barang siapa yang belum mempunyai bekal untuk menikah, berpuasalah, karena puasa itu sebagai benteng baginya.?” (HR Bukhari dan Muslim) Betapa elok puisi yang pernah beredar di dunia maya tentang cinta yang belum sanggup melangkah ke jenjang pernikahan. Puisi itu berjudul “CINTA DALAM DIAM” bila tak sanggup meminangnya, cukup cintai ia dalam diam... bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang, cukup cintai ia dalam diam .. karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya .. kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajakanya menjalin hubungan yang terlarang, kau tak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya. karena diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu .. menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu .. karena diammu bukti kesetiaanmu padanya .. karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah ALLAH pilihkan untukmu .. karena dalam diammu tersimpan kekuatan .. kekuatan harapan .. hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata .. bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yanng berharap padanya ?? dan jika memang 'cinta dalam diammu' itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata, biarkan ia tetap diam .. jika dia memang bukan milikmu, toh Allah, melalui waktu akan menghapus 'cinta dalam diammu' itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat .. biarkan 'cinta dalam diammu' itu menjadi memori tersendiri dan sudut hatimu menjadi rahasia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu .. Begitulah puisinya, sungguh sangat menyentuh dan mengagumkan. Namun kami punya tanggapan dan pikiran yang lain untuk cinta dalam diam itu. Kalau menurut kami lebih baik lagi jika prinsip itu diganti dengan: bila tak sanggup meminangnya, maka lupakanlah ia.. karena dengan lupa, kau telah mencintai ia dan juga dirimu.. memang ketika diam kau telah menjaga hatinya, namun apakah hatimu tak tersiksa? dan siapa yang menjamin kau bisa selalu diam dalam cintamu.. bukankah iblis itu licik? mungkin dengan lupa, hatimu akan sakit dan perih.. awalnya namun ketenangan dan kebahagian akan datang pada akhirnya selama kau belum sanggup untuk meminang.. maka serahkan urusan itu pada Allah dan jika tiba saat kau mampu untuk meminang.. maka pinanglah dia yang kau cintai yang dulu mungkin telah kau diamkan atau lupakan itu.. bercita-citalah mendapat jodoh yang terbaik.. tapi ingat yang baik itu hanya untuk yang baik pula..